Language/German/Grammar/Present-Tense/id
Tingkat 1[sunting | sunting sumber]
Pada tingkat 1, kamu akan mempelajari konjugasi kata kerja tak beraturan dalam bentuk kalimat sebab-akibat.
Konjugasi kata kerja reguler[sunting | sunting sumber]
Kata kerja reguler diakhiri dengan akhiran "-en" pada bentuk dasar. Akhiran ini dihilangkan pada beberapa bentuk seperti "du" dan "er/sie/es". Berikut adalah aturan konjugasi kata kerja reguler dalam present tense:
Jerman | Pengucapan | Bahasa Indonesia |
---|---|---|
Ich spiele | [ɪç ˈʃpiːlə] | Saya bermain |
Du spielst | [duː ˈʃpiːlst] | Kamu bermain |
Er/sie/es spielt | [eːɐ̯ ziː ʃpiːlt] | Dia bermain |
Wir spielen | [vɪr ˈʃpiːlən] | Kami bermain |
Ihr spielt | [iːɐ̯ ˈʃpiːlt] | Kalian bermain |
Sie spielen | [ziː ˈʃpiːlən] | Mereka bermain |
Konjugasi kata kerja tak beraturan[sunting | sunting sumber]
Kata kerja tak beraturan tidak mengikuti aturan konjugasi kata kerja reguler. Berikut adalah beberapa kata kerja tak beraturan dalam present tense:
Jerman | Pengucapan | Bahasa Indonesia |
---|---|---|
Ich gehe | [ɪç ˈɡeːə] | Saya pergi |
Du gehst | [duː ˈɡeːst] | Kamu pergi |
Er/sie/es geht | [eːɐ̯ ziː ɡeːt] | Dia pergi |
Wir gehen | [vɪr ˈɡeːən] | Kami pergi |
Ihr geht | [iːɐ̯ ˈɡeːt] | Kalian pergi |
Sie gehen | [ziː ˈɡeːən] | Mereka pergi |
Tingkat 2[sunting | sunting sumber]
Pada tingkat 2, kamu akan mempelajari penggunaan kalimat sebab-akibat dalam kehidupan sehari-hari.
Kalimat sebab-akibat dengan "weil"[sunting | sunting sumber]
"Weil" digunakan untuk menyatakan alasan atau sebab dari suatu peristiwa. Kalimat sebab-akibat dengan "weil" biasanya memiliki struktur sebagai berikut:
- Subjek + kata kerja + objek + "weil" + alasan
Contoh:
- Ich bin müde, weil ich gestern spät aufgestanden bin. (Saya lelah karena kemarin bangun terlambat.)
Kalimat sebab-akibat dengan "denn"[sunting | sunting sumber]
"Denn" juga digunakan untuk menyatakan alasan atau sebab dari suatu peristiwa, namun dalam kalimat sebab-akibat dengan "denn", klausa sebab (kalimat sebelum "denn") harus diletakkan di awal kalimat. Struktur kalimat sebab-akibat dengan "denn" adalah sebagai berikut:
- Klausa sebab + "denn" + subjek + kata kerja + objek
Contoh:
- Ich bin müde, denn ich bin gestern spät aufgestanden. (Saya lelah karena kemarin bangun terlambat.)
Tingkat 3[sunting | sunting sumber]
Pada tingkat 3, kamu akan mempelajari penggunaan kalimat sebab-akibat dalam konteks tertentu.
Kalimat sebab-akibat dalam keadaan darurat[sunting | sunting sumber]
Kalimat sebab-akibat juga dapat digunakan dalam keadaan darurat. Berikut adalah contoh penggunaannya:
- Rufen Sie die Polizei an, denn es gibt einen Unfall. (Hubungi polisi karena ada kecelakaan.)
Kalimat sebab-akibat dalam iklan[sunting | sunting sumber]
Kalimat sebab-akibat juga sering digunakan dalam iklan untuk menarik perhatian konsumen. Berikut adalah contoh penggunaannya:
- Kaufen Sie jetzt unser neues Produkt, denn es ist das Beste auf dem Markt. (Beli produk baru kami sekarang, karena produk ini yang terbaik di pasaran.)
Video[sunting | sunting sumber]
Eps. 1 | A2 | Menyusun Kalimat Sebab Akibat | Belajar Bahasa Jerman[sunting | sunting sumber]
Pelajaran lainnya[sunting | sunting sumber]
- Kursus 0 hingga A1 → Tata Bahasa → Preposisi Waktu
- Kursus 0 hingga A1 → Tata Bahasa → Subjek dan Predikat
- Kursus 0 hingga A1 → Tata Bahasa → Kata Ganti Orang
- Kursus 0 hingga A1 → Tata Bahasa → Menggunakan Preposisi
- Kursus 0 hingga A1 → Tata Bahasa → Bentuk Perbandingan dan Superlatif
- 0 to A1 Course
- Kursus 0 hingga A1 → Tata Bahasa → Kata kerja terpisah
- Kursus 0 hingga A1 → Tata Bahasa → Bentuk Kata Kerja
- Kursus 0 hingga A1 → Tata Bahasa → Jenis Kelamin dan Artikel
- Kursus 0 sampai A1 → Tata Bahasa → Membicarakan Kewajiban
- Kursus 0 hingga A1 → Tata Bahasa → Kata depan Dua Arah
- Kursus 0 sampai A1 → Tata Bahasa → Kata Benda dan Jenis Kelamin
- Kursus 0 hingga A1 → Tata Bahasa → Mengekspresikan Kemampuan
- Kursus 0 hingga A1 → Tata Bahasa → Kasus: Nominatif dan Akusatif
- Kursus 0 hingga A1 → Tata Bahasa → Menggunakan Ungkapan Waktu