Language/Japanese/Grammar/Conditional-and-Hypothetical-Sentences/id

Dari Polyglot Club WIKI
Loncat ke navigasi Loncat ke pencarian
This lesson can still be improved. EDIT IT NOW! & become VIP
Rate this lesson:
0.00
(0 votes)

Japan-flag-Japanese-Lessons-PolyglotClub.png
Bahasa JepangTata BahasaKursus 0 hingga A1Kalimat Kondisional dan Hipotetis

Pengantar[sunting | sunting sumber]

Selamat datang di pelajaran "Kalimat Kondisional dan Hipotetis" kami di dalam kursus "Bahasa Jepang 0 hingga A1". Di pelajaran ini, Anda akan mempelajari cara mengungkapkan situasi kondisional dan hipotetis dalam bahasa Jepang menggunakan pola dasar ~たら~ dan ~ば~. Pelajari cara memperluas kemampuan tata bahasa Jepang Anda dengan ilmu yang akan Anda pelajari pada pelajaran ini.

Pola Kalimat Kondisional[sunting | sunting sumber]

Kalimat kondisional digunakan untuk menyatakan suatu tindakan yang akan dilakukan jika suatu kondisi terpenuhi. Pola kalimat kondisional yang paling umum digunakan adalah ~たら~. Bentuk ini digunakan untuk menyatakan tindakan yang akan terjadi setelah suatu kondisi tertentu terpenuhi.

Contoh:

Bahasa Jepang Pengucapan Arti
映画が終わったら、食事に行きましょう。 Eiga ga owattara, shokuji ni ikimashou. Mari kita pergi makan setelah film selesai.
宿題が終わったら、遊びに行きます。 Shukudai ga owattara, asobi ni ikimasu. Saya akan pergi bermain setelah selesai mengerjakan pekerjaan rumah.

Pola Kalimat Hipotetis[sunting | sunting sumber]

Kalimat hipotetis digunakan untuk menyatakan suatu tindakan hipotetis atau imajiner. Pola kalimat hipotetis yang paling umum digunakan adalah ~ば~. Bentuk ini digunakan untuk menyatakan tindakan yang akan terjadi jika suatu kondisi hipotetis terpenuhi.

Contoh:

Bahasa Jepang Pengucapan Arti
お金があれば、車を買います。 Okane ga areba, kuruma wo kaimasu. Jika saya memiliki uang, saya akan membeli mobil.
日本語が上手ければ、日本で働きたいです。 Nihongo ga jouzu kereba, nihon de hatarakitai desu. Saya ingin bekerja di Jepang jika saya pandai berbahasa Jepang.

Perbedaan antara ~たら~ dan ~ば~[sunting | sunting sumber]

Perbedaan utama antara kedua pola kalimat ini adalah bahwa ~たら~ digunakan untuk kondisi yang lebih spesifik, sementara ~ば~ digunakan untuk kondisi yang lebih umum dan kurang spesifik. Selain itu, ~たら~ lebih sering digunakan untuk kalimat yang lebih informal, sementara ~ば~ lebih sering digunakan dalam situasi formal.

Latihan[sunting | sunting sumber]

Latihanlah kemampuan Anda dalam menggunakan pola kalimat kondisional dan hipotetis dengan mencoba latihan di bawah ini:

  • Terjemahkan kalimat-kalimat berikut ke dalam bahasa Jepang:
  1. Jika saya memiliki waktu, saya akan bermain game.
  2. Jika cuaca cerah, kita akan pergi ke pantai.
  3. Jika saya menang, saya akan memberikan hadiah kepada Anda.
  • Terjemahkan kalimat-kalimat berikut ke dalam bahasa Indonesia:
  1. テストが終わったら、映画を見に行くつもりです。
  2. お金があれば、アメリカへ旅行したいです。
  3. 日本語が上手になったら、日本で働きたいです。

Kesimpulan[sunting | sunting sumber]

Sekarang Anda telah mempelajari cara menggunakan pola kalimat kondisional dan hipotetis dalam bahasa Jepang. Teruslah berlatih dan memperluas kemampuan Anda dalam tata bahasa Jepang. Sampai jumpa di pelajaran berikutnya!

Daftar Isi - Kursus Bahasa Jepang - 0 hingga A1[sunting sumber]


Dasar Hiragana


Ucapan dan Pengenalan


Geografi dan Sejarah


Adjektiva dan Adverbia


Keluarga dan Hubungan Sosial


Agama dan Filsafat


Partikel dan Konjungsi


Perjalanan dan Pariwisata


Pendidikan dan Sains


Preposisi dan Interjeksi


Seni dan Media


Politik dan Masyarakat


Pelajaran lainnya[sunting | sunting sumber]


Contributors

Maintenance script


Create a new Lesson